Home » » Jenis Jenis Kroto dan Kandungan Proteinnya

Jenis Jenis Kroto dan Kandungan Proteinnya

Written By Unknown on Sunday, July 13, 2014 | 3:11 AM

Jenis Jenis Kroto dan Kandungan Proteinnya -Kroto merupakan istilah Jawa tentang telur semut rangrang. Kroto dalam sebuah semut rangrang terdiri dari 2 jenis, yaitu larva dan pupa. Kroto berwarna putih bersih seperti butiran nasi. Kroto yang sering kita lihat umumnya berukuran kurang lebih panjang 0,5 hingga 0,7 cm dengan diameter 3 mili meter. Namun kadang-kadang ada juga kroto yang berukuran besar yang panjangnya 1 sampai dengan 1,5 cm dengan diameter 0.5 - 0.7 cm.

Kroto yang kecil biasanya setelah menetas akan menjadi semut rangrang, namun kroto yang besar biasanya setelah menetas akan menjadi ratu semut. Menurut perkiraan kroto calon ratu ini muncul sekitar bulan September hingga Januari, namun pada sistem budidaya dengan toples yang saya alami, kroto calon ratu muncul pada bulan Juni dan berkembang hingga menetas menjadi ratu muda (calon ratu) pada bulan Juli. Calon ratu tersebut terus berkembang hingga dapat menghasilkan telur sekitar 4 - 6 bulan lamanya.

Jenis Jenis Kroto dan Kandungan Proteinnya

Kroto yang dijadikan pakan burung biasanya adalah kroto yang kecil. Sebagai pakan burung, kroto sangat disukai oleh beberapa jenis burung pemakan serangga, seperti burung beo, cucak rowo, kutilang, jalak, murai batu, kacer, dan burung prenjak.

Mengapa kroto menjadi pakan burung yang sangat disukai? Karena kroto mengandung protein yang sangat tinggi. Kroto juga mengandung zat gizi lengkap yang diperlukan burung untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan penelitian, kandungan protein kroto basah adalah 47,8%. Kandungannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan pakan lainnya.

Jenis-jenis kroto bisa digolongkan menjadi kroto basah, kroto kroto halus, dan kroto kasar. Kroto basah yang umumnya dijual di toko pakan ternak terdiri dari larva dan pupa, namun jenis kroto basah ini tidak tahan lama, biasanya jika sudah dipanen atau diambil dari sarangnya di pohon, kroto ini hanya dapat bertahan selama kurang lebih 1 - 2 hari saja.

Berbeda dengan jika masih berada di sarang, kroto bisa bertahan lama hingga menetas karena kroto dijaga telur suhu dan kelembabanya oleh para semut rangrang. Ketika telah dipanen, kroto tidak lagi terawat oleh semut rangrang, sehingga mudah busuk karena suhu dan kelembabanya tidak terjaga, apalagi sering terkena goncangan karena pindah wadah. Untuk itu agar kroto sedikit lebih awet, upayakan untuk membersihkannya dari benda asing, misalnya sisa pakan, ranting pohon dan daun jika dari alam. Jika kondisinya bersih dan kering, maka kroto akan dapat bertahan sedikit lebih lama agar tetap segar.

0 comments:

Post a Comment